Editor : Alya Eka Septi J. A. | Publisher : Amelia Tri Kartika
News Mandawangi – 17 Agustus merupakan hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Sebagai upaya memeriahkan Kemerdekaan Indonesia, MAN 2 Banyuwangi kembali menggelar lomba HUT RI yang diselenggarakan selama 2 hari, mulai tanggal 26 s.d 27 Agustus 2022 dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi sekaligus guru MAN 2 Banyuwangi.
Lomba tersebut tampak sangat meriah dengan dihiasnya lapangan MAN 2 Banyuwangi sebagai tempat utama diselenggarakannya lomba-lomba. Lapangan itu dihias dengan beberapa hiasan sederhana seperti plastik berbentuk segitiga berwarna merah putih yang diikat dari lantai atas ke menara bambu sisa PTA kemarin.
Bukan hanya siswa dan siswi saja, lomba HUT RI kali ini juga diikuti oleh seluruh guru Mandawangi dengan kategori lomba yaitu Mandawangi Cooking Competition (MCC). Kategori lomba untuk para siswa, diantaranya adalah bola corong, topang air, estafet beruntun, photogenic, cipta baca puisi, dan best supporter.
Pada hari pertama yaitu hari Jum’at, (26/08) lomba HUT RI diikuti oleh seluruh siswa dan siswi di MAN 2 Banyuwangi. Kategori lomba pada hari pertama diantaranya lomba topang air (babak penyisihan – final), lomba bola corong (babak penyisihan – final), dan juga lomba cipta baca puisi (babak penyisihan). Sebelum dimulanya ketiga lomba tersebut, para siswa dan siswi Mandawangi mengikuti apel pembukaan lomba HUT RI yang diadakan sekitar pukul 7 pagi s.d selesai. Di dalam apel pembukaan lomba HUT RI, Bapak Drs. H. Saeroji, M.Ag, selaku bapak kepala Madrasah memberikan beberapa amanat kepada seluruh peserta apel pembukaan serta melakukan penerbangan balon ke udara sebagai simbol bahwa lomba HUT RI telah dibuka dan dimulai. Usai apel pembukaan, ada sosialisasi narkoba dari Institusi Penerima Wajib Lapor Lembaga Rehabilitasi Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkotika Bhayangkara Indonesia (IPWL LRPPN BI) bersama Lembaga Anti Narkotika (LAN) yang membahas tentang pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba, serta tingkatan-tingkatan narkoba.
Setelah beberapa rangkaian kegiatan tersebut selesai, akhirnya siswa dan siswi mempersiapkan perwakilan kelas mereka masing-masing untuk mengikuti lomba topang air dan juga bola corong. Kedua lomba itu dilaksanakan secara bersamaan di tempat yang sama yaitu lapangan MAN 2 Banyuwangi. Bukan hanya mempersiapkan perwakilan, semua kelas juga mempersiapkan supporter mereka masing-masing karna nantinya akan dipilih 2 kelas yang mempunyai supporter terbaik. Banyak kelas yang memakai banyak aksesoris berwarna merah putih untuk memeriahkan supporter mereka. Mereka mengikat pita merah putih di kepala, memakai stiker merah putih di pipi, sampai memakai ember, drum, ataupun galon bekas untuk membuat supporter mereka semakin meriah. Bahkan Superman (Supporter MAN 2 Banyuwangi) juga ikut memeriahkan acara ini.
Lomba topang air sendiri merupakan sebuah lomba dimana masing-masing kelas mengirim 5 perwakilan untuk mengikuti lomba ini. Satu peserta yang akan mengangkat bak berisi air dan empat orang sisanya akan berusaha menopang air dengan kaki mereka. Mereka harus melepas kaos kaki mereka satu persatu sembari berusaha menjaga bak air itu tidak jatuh, jika bak itu jatuh dan air di dalamnya tumpah, maka peserta tersebut akan mengulang dari langkah awal. Sedangkan untuk Lomba bola corong, semua kelas mengirimkan 2 perwakilan. Kedua peserta tersebut akan memakai satu kain yang dinamakan sewek dan juga kardus atau kertas berbentuk corong sebagai penutup mata. Kedua peserta tersebut berdiri berhadapan di lintasan yang telah ditentukan. Satu peserta dari jalur start menendang bola dengan perlahan sampai ke peserta yang satunya. Disitulah para supporter berteriak sekencang-kencangnya untuk menginstruksi para peserta agar bola yang ia tendang tidak keluar dari lintasan.
Pada hari kedua yaitu hari Sabtu, (27/08) lomba HUT RI diikuti oleh seluruh siswa dan siswi sekaligus guru di MAN 2 Banyuwangi. Kategori lomba pada hari kedua adalah estafet beruntun (babak penyisihan – final), Lomba cipta baca puisi (final), dan lomba MCC, sekaligus pengumuman pemenang. Di hari kedua ini juga ada senam bersama dengan mengundang inspektur senam dari luar madrasah, sebelum lomba estafet dimulai. Dengan lagu senam yang menyenangkan, para siswa dan siswi sangat bersemangat dalam mengikuti senam tersebut sampai selesai.
Setelah senam, semua kelas kembali mempersiapkan perwakilan mereka untuk mengikuti lomba estafet. Masing-masing kelas mengeluarkan 5 perwakilan terbaik mereka untuk bergelut memperebutkan juara 1, 2, dan 3. Terdapat 3 rintangan dalam lomba estafet ini, diantaranya tali paku, jalan kardus, dan sarung berantai. Di rintangan tali paku, paku diikat di 4 cabang tali rafia yang dipegang oleh setiap peserta dan bekerja sama memasukkan paku ke dalam botol dalam keadaan mata tertutup dan ada satu peserta sebagai pengarah. Selanjutnya jalan kardus. setiap tim disediakan 2 kardus yang berbentuk persegi, dan setiap peserta berdiri di atas kardus dan tidak boleh sampai keluar di area kardus. Tim tersebut harus berjalan hingga menuju finish menggunakan 2 kardus tersebut sampai ke rintangan yang terakhir yaitu sarung berantai. Pada sarung berantai, para peserta berbaris menyamping dan menyalurkan sarung dengan bergandengan tanpa melepaskan tangan dari ujung ke ujung. Jika sudah sampai ujung tetapi belum mencapai finish, maka peserta pertama menuju ke ujung hingga bisa ke garis finish dan memenangkan pertandingan.
Setelah babak penyisihan lomba estafet, diselenggarakan lomba MCC untuk para guru di MAN 2 Banyuwangi. Panitia menyediakan bahan-bahan seperti sayuran dan bahan lain dengan menu utama yaitu rujak, dimana nantinya para guru dibagi menjadi beberapa tim dan tim tersebut memasak dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah itu, masakan yang sudah selesai akan diserahkan kepada dewan juri yaitu Ibu Faiqoh dan juga Bapak Fitriyan Munawwir.
Usai lomba MCC, akhirnya diselenggarakan babak final untuk lomba estafet. Masing-masing kelas mempersiapkan perwakilan mereka untuk kembali bertanding dan menyiapkan supporter terbaik mereka. Kemudian diperoleh juara 1, 2, dan 3 untuk lomba estafet. Kemudian, diselenggarakan babak final lomba cipta baca puisi. 10 peserta yang sudah ditunjuk untuk menampilkan puisi buatan mereka akan berlaga di depan banyak orang. Semua peserta tampil sempurna dengan puisi bagus karya mereka. Dengan tepuk tangan yang meriah dan juga teriakan semangat, mereka siap untuk menjadi juara 1.
Siang hari setelah lomba cipta baca puisi selesai dilaksanakan, kini saatnya pengumuman pemenang untuk semua lomba HUT RI ke-77. Sebelum diumumkannya para pemenang, terdapat sambutan-sambutan dari bapak kepala madrasah, Bapak Drs. H. Saeroji, M.Ag, dan juga Bapak Anshori sebagai ketua panitia lomba HUT RI yang ke-77. Dalam sambutannya, Bapak Saeroji dan Bapak Anshori mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia penyelenggara dan juga siswa dan siswi atas semangat mereka.
Akhirnya momen yang ditunggu-tunggu tiba. Dengan dibawakan oleh 2 MC favorit Mandawangi, yaitu Pingkan Putri Mayti M. dan Anita Maya Sari, suasana ketika pemenang diumumkan menjadi tegang. Masing-masing kelas berharap bahwa kelas mereka membawa prestasi setidaknya satu.
Dari pengumuman pemenang tersebut, diperoleh beberapa sang juara, diantaranya :
Bola Corong | 1. XI MIPA 2 2. X-D 3. XII MIPA 3 |
Topang Air | 1. X-B 2. XII MIPA 2 3. XI MIPA 4 |
Estafet Beruntun | 1. XII MIPA 5 2. XII Agama 1 3. XII MIPA 1 |
Cipta Baca Puisi | 1. XI MIPA 2 2. XI MIPA 3 3. XI MIPA 1 |
MCC | 1. Team Pak Jaenal 2. Team Bu Ilmi 3. Team Bu Siscawati |
Photogenik | 1. XII Agama 1 (Kategori Terbaik) 2. XI IPS 2 (Kategori Favorit) |
Best Supporter | 1. XII IPS 1 2. XI IPS 2 |
Hiruk pikuk kegembiraan terdengar di seluruh sudut lapangan MAN 2 Banyuwangi yang menjadi tempat diumumkannya para pemenang. Kelas yang perwakilannya menjadi juara bersorak gembira hingga kegembiraan itu tidak akan hilang walau rintikan hujan mulai berjatuhan ke bumi dan menimpa mereka. Setelah semua pemenang diumumkan, lomba HUT RI ke-77 ditutup dengan doa bersama.
Walaupun acara besar ini perlu banyak persiapan dan melewati banyak kesulitan, puji syukur acara ini dapat berjalan lancar sampai akhir. Fahmi Hasbulloh selaku perwakilan panitia lomba HUT RI ke-77 dari OSIM sekaligus koodinator acara mengaku bahwa ia dan teman-temannya sempat merasa kesulitan ketika menyelenggarakan dan mempersiapkan lomba tersebut, salah satunya adalah seringnya perubahan timeline acara yang membuat mereka berpikir ulang terhadap konsep yang sudah terbentuk pada awalnya. Namun karna persiapannya sudah disiapkan jauh-jauh hari, kesulitan itu dapat mereka tangani dan acara berjalan dengan baik. Fahmi juga berharap semoga dengan adanya lomba dan acara ini dapat memupuk rasa kekeluargan antar sesama siswa maupun guru.
Baca juga : MAN 2 Banyuwangi Berhasil Taklukan KSM Tingkat Kabupaten
Bapak Anshori selaku Ketua Panitia juga berharap, dengan adanya lomba HUT RI ini dapat memeriahkan hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Dikarenakan tahun ini di Kecamatan Genteng tidak ada pawai dan gerak jalan, maka Bapak Anshori menambahkan kalau ia berharap semoga di tahun depan HUT RI ke-78 semakin meriah, entah itu di dalam madrasah maupun di luar lingkungan madrasah. Beliau juga sempat memberikan pesan untuk siswa dan siswi di MAN 2 Banyuwangi mengenai pentingnya arti kemerdekaan. “Merdeka itu adalah bagian dari apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita sampai titik darah penghabisan. Walaupun sederhana, namun sangat berarti untuk seluruh warga Indonesia. Maka dari itu, manfaatkan masa kebebasan ini dengan sebaik-baiknya untuk mengenang jasa-jasa para pendahulu kita,” ujar beliau.
Danang Febrian Zurizal – News Mandawangi