Short Movie Berjudul “GEMATI” Harumkan Nama MAN 2 Banyuwangi!
News Mandawangi (20/10) – MAN 2 Banyuwangi tak henti-hentinya memenangkan sebuah kejuaraan. Untuk kali ini yang dimenangkan yaitu di bidang perfilman lomba short movie yang diadakan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya dalam rangka HUT RACANA Pramuka UINSA ke 31 pada 8-10 Oktober 2021 kemarin.
Judul film yang dipilih oleh tim short movie MAN 2 Banyuwangi ini yaitu “GEMATI” karena sesuai dengan isi film tersebut. Yang dimana film tersebut menceritakan tentang kegematian terhadap sesama.
Saat pelaksanaan produksi short movie ini yang perlu disiapkan pertama yaitu membentuk crew film atau tim produksinya. Untuk sutradaranya yaitu salah satu siswa yang bernama Syifa. Persiapan yang dilakukan oleh sang sutradara sendiri yaitu yang pertama ialah berfikir tentang apa yang akan ditulis di naskah, lalu pada intinya berfikir bahwa bagaimana caranya agar produksi short movie ini bisa berjalan dengan lancar.
Lalu yang kedua pembuatan naskah filmnya. Naskah film ini yang menulis juga Kak Syifa dengan ide-ide dari Kak Feby, dan juga campuran dari teman-teman yang lainnya (yang ikut casting). Saat penulisan teks naskah ada beberapa kesulitan, salah satunya yaitu salah memahami juknis (kesalahan tema yang seharusnya moderasi, menjadi modernisasi).
Baca Juga : Siswi MAN 2 Banyuwangi Meraih Medali Emas!
Baca Juga : Siswi MAN 2 Banyuwangi Menyaingi Mahasiswa!
Setelah itu baru casting memilih pemeran yang dibutuhkan sesuai dengan isi naskah film, dan karakternya pun harus benar-benar detail tersampaikan di naskah. Sehingga waktu casting bisa memetakan karakter seperti apa yang dibutuhkan. Setelah dapat pemainnya, baru reading, latihan dialog, set lokasi, dan lain-lain.
Untuk set lokasi sasarannya yaitu perekaman di lapangan untuk bumi perkemahan dan hutan. Bumi perkemahannya terletak di Lapangan Jambewangi. Selain itu, untuk persiapan lainnya yaitu mereka menginap di bumi perkemahan tersebut selama 3 hari 2 malam.
Tak luput dalam produksi ini pastinya ada beberapa kendala yang lainnya seperti yang telah disebutkan di atas tadi, diantaranya yaitu alat produksi yang terbatas, lalu para pemain juga harus menjaga mood agar tetap stabil, dan ada juga saat bagian editing audio sempat hilang dan harus melakukan dubbing.
Kalah atau menang saat perlombaan itu sudah biasa. Namun, Pak Novel selaku pembina dari produksi short movie ini saat melihat kualitas siswa-siswinya yang mengikuti casting tersebut feelingnya sudah ada jika akhirnya memenangkan perlombaan.
“Saya mengucapkan terimakasih atas kerja keras dan kesungguhan anak-anak crew film Gemati. Yang jelas pengalaman itu sangat berarti bagi mereka. Jadi sebenarnya saya membaca sineas atau perfilman bisa berpeluang menjadi andalan MAN 2 Banyuwangi. Karena banyak anak-anak yang berbakat di bidang itu. Tinggal bagaimana regenerasinya berjalan, sehingga ada penerusnya.” Ucaap Pak Novel selaku Pembina dari produksi short movie tersebut.
Nur Intan Kusuma Dewi – News Mandawangi