Siswa Mandawangi Wakili Perpani Cabang Banyuwangi dan Raih Medali Perak di Porprov Jatim VIII

Prestasi Siswa334 Dilihat

Penulis : Danang Febrian Zurizal | Publisher : Danang Febrian Zurizal

News Mandawangi (19/09/23) – Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) VIII kembali dilaksanakan. Tahun ini Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang menjadi tuan rumah di kegiatan yang dilaksanakan selama 8 hari, mulai Sabtu, (09/09/23) s/d Sabtu, (16/09/23).

Porprov Jatim VIII resmi dibuka di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS). Pembukaan berlangsung meriah karena menampilkan sejumlah band dan pertunjukan. Kemudian, setelah 8 hari kegiatan tersebut dilaksanakan, Porprov Jatim VIII ditutup di Stadion Gajah Mada Mojosari Mojokerto, Sabtu (16/9/2023) malam.

Dalam kegiatan besar tersebut, Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih 22 medali emas, 16 medali perak, 47 medali perunggu, dan mendapatkan total poin 167. Hal itu berhasil membuat Kabupaten Banyuwangi meraih posisi ke-11 dari banyaknya kabupaten yang ikut dalam kegiatan besar tersebut.

Tak kalah bangga, salah satu siswa MAN 2 Banyuwangi bernama Ridho Firdaus Maulana (X-L) ikut serta mewakili tim atlet dari Kabupaten Banyuwangi dengan cabang olahraga panahan dan berhasil meraih medali perak. Hal itu membuat warga Mandawangi bangga akan pencapaian yang diraih oleh Ridho.

Potret para atlet dari Kabupaten Banyuwangi yang berhasil meraih banyak penghargaan di Porprov Jatim VIII (14/09)

Lomba panahan yang diikuti oleh Ridho dilaksanakan selama 2 hari mulai hari Rabu, (13/09/23) dan Kamis, (14/09/23). Sebelum dilaksanakannya perlombaan tersebut, Ridho mengikuti pelatihan dari pendamping tim atletik Kabupaten Banyuwangi selama 3 sampai 4 minggu dari pukul 07.00 pagi sampai menjelang magrib. Meskipun terasa sangat melelahkan, Ridho mengaku kalau dia selalu menikmati masa pelatihannya karna panahan merupakan olahraga kesukaannya. “Sebenarnya dulu saat kelas 5 SD saya suka catur, cuman karna tidak terlalu berkembang. Terus coba di sepak bola ternyata tidak cocok juga dan terakhir ternyata cocoknya sama panahan,” ujar Ridho saat diwawancarai. Meskipun pada awalnya Ridho sempat menyerah saat mencoba olahraga panahan ketika SD, tapi ia segera mengurungkan niatnya dan menekuni olahraga tersebut dan berhasil menjadi atlet inti dari tim Perpani (Persatuan Panahan Indonesia) cabang Banyuwangi.

Tentunya ada kesulitan yang sempat dialami Ridho saat perlombaan, mulai dari faktor angin sampai banyaknya musuh yang juga jauh lebih baik darinya. Namun hal itu tidak membuat Ridho kehilangan semangat dan terus melanjutkan perjuangannya untuk meraih prestasi. Saat ia mendengar namanya disebut dan meraih medali perak mewakili Kabupaten Banyuwangi, Ridho senang bukan main karna perjuangannya tidak sia-sia.

Ia berharap semoga kedepannya ia bisa melanjutkan perjuangannya ke level selanjutnya bahkan sampai masuk Timnas. “Pintar dan berbakat itu tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga bisa di bidang non-akademik. Tidak ada penghargaan sebelum adanya perjuangan,” pesan Ridho kepada seluruh teman-temannya.

Editor : Danang Febrian Zurizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *