Kupas Buku Antologi Puisi “Kabut Sritanjung”

Berita, Prestasi Guru630 Dilihat

Editor : Danang Febrian Zurizal | Publisher : Delon Atmakandi

News Mandawangi(24/03) – Wuri Setya Wardani, SP.d adalah salah satu guru MAN 2 Banyuwangi  yang mempunyai  sebuah karya buku Antologi puisi yang  diberi judul yaitu “KABUT SRITANJUNG”. Di dalam judul  tersebut memiliki  sebuah arti  filosofi. Yang pertama, yaitu dari kata  “Sritanjung” memiliki arti dari nama kereta api. Kemudian,  kata  “Kabut” sendiri memiliki sebuah arti seseorang yang berada dalam keadaan sedih dengan matanya yang berkaca-kaca seolah ada kabut di depan matanya. Buku antologi tersebut mempunyai halaman sebanyak 80 halaman. 

Dilihat dari segi judul, Antologi puisi ini menceritakan tentang orang tua yang merindukan keluarganya. Penulisan buku Antologi ini banyak sekali mengambil dari imajinasi dan inspirasi Bu Wuri yang dituangkan dalam buku Antologi Puisi tersebut. Sejak kuliah, Bu Wuri sering sekali membuat puisi dan kini ia mulai menulis puisi kembali, lalu menorehkannya ke dalam program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB).

Sampul Buku “Kabut Sritanjung”

Buku Antologi puisi ini menceritakan tentang kehidupan, tentang kesedihan, dan juga tentang kebahagiaan. Selain itu, buku antologi  puisi ini juga menjelaskan tentang cara bagaimana membangkitkan semangat dalam hidup serta mengingatkan kita umat manusia saat mendapatkan masalah untuk senantiasa ingat kembali dan berserah diri kepada yang  maha kuasa.

Saat penulisan buku Antologi tersebut Bu Wuri juga mempunyai suatu kendala, yaitu dalam pemilihan kata diksi. Saat menulis puisi pemilihan diksi itu sangat penting agar puisi yang kita tulis terlihat menarik.

Baca Juga : Guru MAN 2 Banyuwangi Penerbit Aplikasi “GEOVOLCAN”

“Saat kalian disuruh menulis puisi pasti bilangnya tidak bisa, tapi kalau kalian dipaksa pasti bisa. Jadi terkadang kita boleh menulis dalam keadaan terpaksa, karena kalau kita  tidak dipaksa nanti tidak akan jadi. Saat kita menulis, itu kita sudah mempunyai karya. Dan saat berkarya janganlah takut untuk mencoba dan menuangkan segala ide,” ucap Bu Wuri ketika menyampaikan pesan dan kesannya.

Jadi kesimpulan yang bisa kita petik, yaitu kita jangan takut untuk berkarya, seperti halnya  karya Chairil Anwar yang disalah satu puisinya dituliskan“AKU INGIN HIDUP SERIBU TAHUN” artinya bukan orang yang ingin hidup seribu tahun, tetapi karyanya yang abadi. Misalnya jika kita punya sebuah tulisan, maka karyanya ini akan tetap dikenang sampai kapanpun. Semangat untuk berkarya dan tuangkan segala kreativitas dan ide-ide yang kita punya.

Ditulis oleh  Alivia Suci Tasya dan Novita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *