Masa Pandemi MAN 2 Banyuwangi Kekeh Gelar Olimpiade MIPASA Untuk Peringati Milad Madrasah Ke-37

Adanya pandemi tak menyulutkan semangat warga MAN 2 Banyuwangi untuk tetap menggelar olimpiade MIPASA yang memang sudah menjadi tradisi setiap tahun dalam peringatan Milad madrasah. situasi pandemi covid-19 menyebabkan para panitia harus mengatur strategi berbeda demi terselenggaranya olimpiade MIPASA tahun ini. Sarana dan prasarana penunjang kegiatan turut disiapkan jauh-jauh hari demi lancarnya acara. Mulai dari server penunjang, yang membuat soal-soal bisa tersalurkan ke handphone atau komputer setiap peserta dalam artian diselenggarakan secara online, berbagai protokol kesehatan seperti penyemprotan disinfektan, pengecekan suhu, wastafel untuk cuci tangan dan handsanitizer di setiap ruangan.

Selain tekhnis olimpiade yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pemasaran atau penyebaran informasi olimpiade juga dimodifikasi sedemikian rupa agar mudah tersalur ke seluruh SMP/MTs Se Kabupaten Banyuwangi meliputi Via Telp antar sekolah, Instagram, Youtube, juga website MAN 2 Banyuwangi.

Babak penyisihan dilakukan pada Minggu, 21 Februari 2021 serentak secara online dirumah masing-masing. Dari 345 peserta, berhasil menyisihkan beberapa finalis yang akan masuk ke semifinal yaitu 15 siswa dari jurusan MIPA, 15 siswa dari jurusan Agama dan 17 siswa dari jurusan IPS. Yang mana babak semi final ini telah dilaksanakan pada hari Senin, 22 Februari 2021 secara langsung di ruang CBT MAN 2 Banyuwangi. Dilanjutkan dengan babak final yang menyisihkan para juara Oimpiade MIPASA.

Para peserta olimpiade mengaku merasakan hal yang berbeda pada olimpiade kali ini, yang biasanya disertai rasa gugup saat akan memasuki ruangan tapi kali ini cenderung lebih santai dan enjoy karena olimpiade dilaksanakan secara online. “Saya persiapannya lebih santai lah daripada olimpiade di tahun-tahun sebelumnya karena kan online, Saya belajarnya ya sekitar seminggu sebelum olimpiade”, Papar Farah Asnafia peserta MIPASA dari SMP Bustanul Makmur. Salah satu guru pendamping dari MTSN 8 Banyuwangi juga menyebutkan bahwa lebih mudah olimpiade secara online karena para siswa sudah bisa mengakses internet sendiri jadi pengerjaan lebih mudah, guru tinggal mengawasi saja.

Selain itu juga ada keluhan tentang betapa repotnya melaksanakan lomba dengan cara online seperti ini, karena tanpa diperkirakan tiba-tiba sistem terjadi trouble. Bpk. Anshori, S. Ag mengaku bahwa ada beberapa kendala yang terjadi saat babak penyisihan kemarin, karena tiba-tiba data nilai yang mengikuti olimpiade MIPA tidak ter input sehingga harus dilaksanakan pengerjaan kembali. pelaksanaan olimpiade secara online juga menyebabkan menurunnya jumlah peserta, yang biasanya mencapai 700 peserta sekarang hanya sekitar 300 peserta saja.

Tetapi terlepas dari itu panitia juga bersyukur karena acara olimpiade dari awal hingga akhir berjalan dengan lancar dan sukses. Bpk. Anshori juga berharap bahwa apa yang dilaksanakan sekarang ini adalah yang terakhir, MIPASA secara daring. Sehingga tahu-tahun kedepan tidak ada wabah dan dapat melaksanakan kegiatan MIPASA seperti biasanya. “Bagi adik-adik SMP/MTS mari bergabung dengan kami di MAN 2 Banyuwangi, dan yang masuk semifinal mempunyai peluang lebih untuk masuk di MAN 2 Banyuwangi”, tutur beliau.

Penulis : TIM Jurnalistik MAN 2 Banyuwangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *