Penulis : Danang Febrian Zurizal | Editor/Publisher : Danang Febrian Zurizal
News Mandawangi (02/10/23) – Kabar gembira datang dari sang jagoan fisika MAN 2 Banyuwangi, Imaduddin Akmal yang berhasil meraih juara harapan 2 (2st Runner Up) di Olimpiade Fisika tingkat Nasional NuPhO yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Fisika Universitas Negeri Malang, pada Minggu, (01/10/23) kemarin.
NuPhO adalah kompetisi fisika Universitas Negeri Malang yang berskala nasional yang bertujuan untuk melatih kemampuan peserta untuk menyelesaikan persoalan-persoalan fisika dalam kehidupan sehari-hari dan meningkatkan daya pikir dan pemahaman siswa terkait bidang fisika. Dengan skala nasional, tak sedikit peserta dari SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat se-Indonesia berbondong-bondong berebut juara dalam kompetisi tersebut. Tahun ini, kompetisi yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2000 itu mengambil tema “Become a great phyisicist to take a role in the future development of physics”.
Tak kalah dengan sekolah lain, MAN 2 Banyuwangi juga menyetorkan perwakilan mereka, Imaduddin Akmal, untuk berlaga di kompetisi tersebut. Sebelum babak penyisihan dilaksanakan, pada Minggu (23/07/23), (20/08/23), dan (17/08/23), terdapat Try Out yag akan mengenalkan kepada para peserta bagaimana sistem ujian yang digunakan pada NuPhO 2023.
Pada Sabtu, (23/08/23) lalu, Akmal mengikuti babak penyisihan secara online di madrasah. Ia mengaku saat mengerjakan Try Out beberapa hari yang lalu, kondisi fisik Akmal melemah karna kurangnya istirahat. Meskipn sempat sakit, saat babak penyisihan, Akmal berhasil lolos ke babak selanjutnya walaupun terkendala sedikit masalah. Bahkan, ia juga mengaku kalau dirinya sempat didiskualifikasi karna dinyatakan curang oleh pihak panitia. “Akhirnya, saya meminta konfirmasi bukti kalau seandainya saya melakukan suatu kecurangan. Setelah ketua pelaksana menyatakan bahwa saya sama sekali tidak melakukan perbuatan buruk tersebut, saya akhirnya dinyatakan lolos ke babak selanjutnya,” ujarnya.
Atas izin Allah, perjuangan Akmal berlanjut di babak semifinal yang dilaksanakan secara offline di Universitas Negeri Malang pada Jum’at, (29/08/23). Di babak itu, disebutkan bahwa ada tes tulis yang akan menyeleksi 50 tim menjadi 10 tim yang akan lanjut ke babak selanjutnya. Akmal sempat pesimis tidak lolos ke babak selanjutnya dikarenakan ada beberapa kesulitan yang ia alami selama mengerjakan soal, mulai dari kurang yakinnya ia terhadap jawabannya sampai dengan sulitnya memanfaatkan waktu. Namun, kesulitan-kesulitan itu berhasil ia tepis dan akhirnya lolos ke babak final dan menduduki peringkat 8.
Keesokan harinya, Sabtu, (30/08/23) babak final NuPhO 2023 dilaksanakan. Pada babak ini, para peserta diberikan tugas untuk membuat sebuah proyek dengan menerapkan konsep fisika yang ada dan sesuai dengan tema yang sudah ditentukan, membuat Akmal harus terus memutar otaknya untuk menemukan jalan keluar dan lolos dari babak ini. Usai membuat proyek, seluruh peserta disuruh untuk mempresentasikan hasilnya di depan para dosen. Hal itu sangat menantang bagi Akmal untuk terus mengembangkan bakatnya. saat pengumuman peserta yang lolos ke Grand Final, Akmal sempat sedih karna namanya tidak terpanggil-panggil. Tapi setelah beberapa saat, sang jagoan Fisika dari Mandawangi itu berhasil dipanggil dan menduduki posisi pertama di babak tersebut.
Berlanjut ke babak yang akan menentukan siapa juaranya, Minggu, (01/09/23) babak Grand Final dilaksanakan. Pada babak terakhir ini terdapat 4 sub-tes, yaitu praktikum, NSR, kuis, dan TTS. Meskipun saat praktikum Akmal sempat panik karna alat-alatnya yang asing di matanya, namun dengan usaha keras ia berhasil mendapatkan juara harapan 2 di NuPhO 2023.
Bangga bukan main, itulah yang dirasakan oleh Akmal sendiri saat namanya dipanggil dan mendapatkan prestasi tersebut. Selain itu, Akmal juga menikmati kompetisi tersebut, karna selain memperoleh banyak teman baru, kompetisi itu juga membuatnya terpacu untuk belajar praktikum di madrasah. “Untuk yang tertarik dengan Fisika, jangan takut. Fisika itu menyenangkan,” begitulah pesan yang disampaikan oleh Akmal di akhir wawancara untuk semua temannya.