Saat gajian adalah moment dimana saat yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang. Pasalnya ada sejumlah uang yang akan memenuhi kantong keuangan anda seperti sebelumnya. Akhir bulan biasanya saat-saat itu yang dinanti oleh para karyawan atau pekerja untuk menerima gaji. Tak seperti para Pegawai Negeri yang akan menerima gaji di awal bulan, para pekerja swasta justru mendapatkan gaji di akhir bulan. Maka ada istilah “ tanggal tua merana “ tak berlaku bagi kalangan tersebut.
Sebenarnya besar kecilnya gaji tergantung pada cara mengelolanya sehingga jika kita tau cara mengelolanya maka sudah pasti akan terhindar dari defisit keuangan. Apalagi yang mempunyai gaji tetap tiap bulan, dan tentunya sudah pasti memiliki kebutuhan hidup yang sering kali naik turun. Terlebih lagi bagi yang sudah berkeluarga yang mempunyai pengeluaran berlipat dan mungkin juga memiliki sebuah rencana untuk masa depan nya seperti liburan, memiliki rumah, mobil pribadi hingga sampai ke biaya kuliah anak bahkan dana pensiun. Rencana-rencana tersebut memerlukan uang yang banyak, sedangkan kita mencari tambahan penghasilan bukan sesuatu perkara atau persoalan yang mudah.
Apalagi jika kita menemui dimana gaji yang kita terima hanya numpang lewat, sudah pasti kebahagiaan setelah mendapat gaji hanya berlangsung sementara. Karena sebagian besar dari kita mengalokasikan gajinya ke pengeluaran lain yang harus dan wajib segera dibayar sebelum jatuh tempo seperti catatan utang atau berbagai macam cicilan. Fenomena seperti ini seakan-akan menjadi hal yang umum dan bisa dikatakan hal yang wajar. Karena mungkin sudah menjadi kebiasaan memiliki sebuah cicilan.
Cicilan itu sendiri dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) adalah uang yang dipakai untuk membayar sebuah hutang setiap bulannya dengan cara diangsur. Biasanya cicilan ini tidak berbunga, jadi uang kalian tidak akan tergerus habis karena bunga. Mungkin sebagian orang menganggap sebuah kebiasaan mempunyai cicilan itu hal yang lumrah tapi kalau dibiarkan terus-menerus bisa mempengaruhi stabilitas dan kestabilan keuangan kita. Lebih-lebih jika di landa kehabisan uang di pertengahan bulan dan mau tidak mau akan berhutang kepada seseorang.
Belum lagi jika kita mengalami hal-hal yang tak terduga atau keadaan darurat seperti misalnya, mungkin motor rusak harus dibawa ke bengkel, terkena sakit harus berobat kedokter atau bisa juga dompet yang berisi uang hilang. Kalau hal-hal semacam itu tidak diantisipasi sejak awal maka sudah dipastikan keuangan kita tidak sehat. Lalu bagaimana kah cara kita mengelola keuangan agar bisa terbebas dari cicilan tiap bulan? Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar keuangan kita menjadi sehat.
Yang pertama adalah mencatat rencana keuangan setelah gajian. Kunci sukses mengatur keuangan agar sukses yaitu dimulai dengan membiasakan diri membuat catatan rencana keuangan. Tujuannya sudah pasti agar kita bisa mengetahui dengan jelas alokasi semua pengeluaran bulanan dengan baik. Cara ini sangat efektif untuk menjadikan diri kita lebih mindful ketika membelanjakan uang. Tak perlu bingung harus di mulai dari mana, yang penting list dulu rencana keuangan kedepan. Sebagai contoh kita bisa menuliskan, bujet bulanan untuk dikirim ke orang tua, bujet bayar tagihan bulanan, bujet belanja kebutuhan pokok (termasuk biaya data internet dan pulsa), bujet biaya anak sekolah, bujet untuk zakat atau sedekah, bujet dana tabungan dan investasi, bujet untuk dana darurat dan yang terakhir bujet dana untuk menghibur diri atau kesenangan diri yaitu liburan. Dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa di jadikan rencana keuangan. Jadi menempatkan uang gaji kita ke dalam pos-pos bujet yang sudah disusun dari awal akan menjadikan kita lebih terkontrol dalam membelanjakan uang.
Yang kedua yaitu menentukan skala prioritas. Cara mengatur keuangan agar efektif yaitu dengan menentukan skala prioritas. Tentukan mana yang menjadi kebutuhan wajib untuk dipenuhi, kebutuhan sekunder dan mana yang termasuk sebuah keinginan. Jadi yang menjadi prioritas utama adalah kebutuhan wajib terlebih dahulu dan kebutuhan yang lain yang berbau-bau keinginan seyogyanya di kesampingkan terlebih dahulu. Alokasikan dengan ketat masing-masing pos menyesuaikan prioritas utama. Tujuannnya agar kita tidak sembarang dalam membelanjakan uang dan menggunakan uang sesuai kebutuhan bukan keinginan. Hal ini kadang sering di sepelekan oleh kebanyakan orang dan hal ini juga yang bisa menjerumuskan seseorang mempunyai keuangan yang tidak sehat. Kita lupa akan kebutuhan mendasar kita hanya demi kebutuhan yang sebatas hanya “ aku ingin”.
Yang terakhir adalah Mencatat pengeluaran selama sebulan. Hal ini terlihat simpel dan sepele, namun perlu kita ketahui kebiasaan mencatat pengeluaran setiap hari selama satu bulan bukanlah hal yang mudah. Jika sekali saja kita tidak segera catat dengan hitungan sehari atau dua hari kedepan bisa dipastikan kita pasti lupa. Akan tetapi jika anda bisa rutin dan disiplin dalam mencatat setiap pengeluaran uang yang kita belanjakan maka efeknya luar biasa bagi keuangan kita. Tujuan dari kebiasaan mencatat semua pengeluaran antara lain, di akhir bulan kita bisa mengetahui sektor belanja mana kah yang paling bocor atau paling banyak menghabiskan uang gaji kita. Kebiasaan ini bisa juga dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk belanja kedepannya dan bisa juga memudahkan kita dalam membuat perencanaan atau strategi yang tepat untuk keuangan kedepan.
Itulah tadi beberapa cara dalam mengelola uang gaji kita tiap bulan agar menjadi lebih baik lagi dan agar bisa cepat terbebas dari berbagai macam cicilan serta dapat memiliki keuangan yang sehat. Sehingga kedepan keuangan kita bisa surplus dan bisa digunakan untuk menabung, mulai berinvestasi demi kesejahteraan diri dan keluarga.
Penulis : Lukman Hakim (Guru PJOK di Man 2 Banyuwangi)
Tulisan ini sudah di terbitkan/ di muat di radar banyuwangi