Berbekal Semangat dan Tawakal, MAN 2 Banyuwangi Kembali Raih Prestasi

Editor : Danang Febrian Zurizal | Publisher : Hani Rahmawati

News Mandawangi – Lagi dan lagi seperti tak ada habisnya Man 2 Banyuwangi kembali menorehkan prestasi. Kali ini medali emas diraih oleh siswi bernama lengkap Mazaya Maharotun Faiqoh dalam olimpiade PAI tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pateron Indonesia secara online pada tanggal 7 Mei kemarin.

Pengumuman pemenang FOSN di akun Youtube pateron (23/05)

Mazaya Maharotun Faiqoh atau yang akrab disapa Mazaya ini merupakan salah satu siswi Man 2 Banyuwangi yang berada di kelas X-B. Baru-baru ini Mazaya diketahui berhasil mendapatkan medali emas atas olimpiade yang diikutinya secara online. Mazaya mengaku jika dirinya sebenarnya mengikuti dua kategori olimpiade yakni olimpiade bahasa inggris dan pendidikan agama islam atau PAI namun ternyata tanpa disangka justru malah dirinya berhasil menorehkan prestasi di bidang PAI.

Olimpiade ini diselenggarakan oleh Pateron Indonesia ini merupakan sebuah ajang olimpiade tingkat nasional dengan berbagai macam kategori mata pelajaran dengan jam pengerjaan yang fleksibel sesuai jadwal yang telah dipilih sebelumnya. Untuk Sistematika pendaftaran melalui website yang terdapat di bio Instagram olimpiade pateron Indonesia. Waktu babak penyisihan dilakukan pada tanggal 7 Mei 2023 tanpa dipungut biaya, hanya perlu memenuhi persyaratan yang telah diberikan. Bagi peserta yang lolos dibabak sebelumnya kemudian mengikuti babak final yang dilakukan pada tanggal 16 hingga 17 Mei namun untuk masuk tahap final memerlukan biaya tambahan agar dapat ikut melaksanakan olimpiade tersebut dan kemudian dilanjutkan pengumuman pemenang pada tanggal 23/05.

Official poster FOSN oleh Pateron di akun instagram @sainfes_nasional (07/05)

Pada wawancara singkat bersama tim News Mandawangi, Mazaya mengatakan jika kendala selama mempersiapkan untuk mengikuti olimpiade ini adalah keterbatasan waktu yang tersedia yang membuat dirinya sedikit kesusahan untuk mengatur waktu belajar. Dia berkata, “Kendalanya sih karena dikejar tugas, jadi waktu belajar untuk olimpiade sangatlah minim. Bahkan satu jam sebelum mengerjakan olimpiade bahasa Inggris saya masih di sekolah mengerjakan tugas lainnya. Dilanjut pada hari kedua untuk olimpiade PAI yang pengerjaannya pada malam hari sekitar jam 8. Itupun saya masih belum sempat belajar maksimal. Karena pulang sore sekitar jam 5 lalu dilanjut ngaji di pondok jam 6 sampai jam 8. Jadi fokus belajar teralihkan pada segala hal, bukan pada satu hal.”

Mazaya juga sempat mengatakan jika dirinya merasa pasrah pada hasil akhir dari olimpiade yang diikutinya karena melihat dari soal yang lumayan sulit untuk dia pecahkan, dirinya juga sempat tidak menyangka ketika mendapatkan medali emas dalam olimpiade kategori PAI kemarin. Terlebih lagi mengikuti olimpiade seperti ini merupakan hal yang biasa baginya karena dia merasa ini adalah suatu ajang untuk mengasah kemampuan yang dimilikinya serta sebagai suatu bentuk pengalaman, sehingga ia tak berharap terlalu banyak untuk menjadi juara dalam olimpiade ini.

Pada sesi akhir wawancara, Mazaya sempat menitipkan pesan bagi seluruh warga Mandawangi. “Untuk Warga Mandawangi, ayo teruskan usahanya, jangan menyerah. Usaha jika tidak dihubungkan dengan doa, maka akan sia sia. Keberhasilan menunggu tepat di depan mata kalian. Tetap semangat meningkatkan kualitas diri. Just go for it!”

Almaida Karisma Zuhura – News Mandawangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *