Menjadi seorang guru merupakan sebuah profesi dengan dedikasi tinggi dalam membentuk jiwa dan karakter para peserta didik dalam dunia pendidikan melalui pengajaran dan pembelajaran yang telah terorganisir secara baik dengan berbagai perencanaannya. Tugas utama seorang guru sendiri tentu tidak hanya menjadi seorang tenaga pengajar dengan terbatas mengajar mata pelajaran atau merangkai pembelajaran saja. Lebih dari itu tugas seorang guru juga adalah sebagai pendidik dengan mengarahkan bakat, minat, dan kepribadian para peserta didik agar menjadi dewasa yang matang sempurna sebagai bekal menjalani fase kehidupan selanjutnya serta sebagai pemimpin yang bertujuan menjadi contoh figur teladan yang baik, mengawasi, dan mengontrol tumbuh kembang pemikiran serta mental para peserta didik.
Ibarat seorang guru dapat disamakan dengan pasukan tempur yang menentukan kemenangan atau kekalahan dalam sebuah peperangan. Sementara itu, telah diketahui bahwa medan tugas para guru kian hari semakin terasa berat. Hal ini terjadi karena antara lain kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan cara pandang dan pola hidup masyarakat yang menghendaki strategi dan pendekatan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang modern dan berbeda, di samping materi pengajaran itu sendiri. Dengan melihat perkembangan masyarakat seperti itu, maka tugas mendidik merupakan pekerjaan profesional yang tidak dapat diserahkan pada semabarang orang dengan tugas yang berat dan memerlukan sosok yang cukup memiliki kemampuan yang sesuai dan memadai dengan jabatan tersebut.
Salah satu wadah dan tempat penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar formal bagi guru dan peserta didik di Indonesia adalah madrasah. Dewasa ini kepercayaan dan minat masyarakat terhadap madrasah semakin tinggi baik madrasah negeri maupun madrasah swasta. Bukan tanpa alasan menyekolahkan putra-putri mereka di madrasah saat ini. Berbagai kegiatan dan program unggulan yang ditawarkan dalam sebuah madrasah serta mata pelajaran berbasis agama Islam diharapkan mampu mencetak buah hati mereka menjadi sosok unggul dalam pemikiran serta jiwa yang tinggi dalam spiritualitas.
Peran kementerian agama dalam menaungi berbagai macam madrasah dari tingkat dasar, menengah, menengah atas, hingga tingkat tinggi juga tidak luput perannya dalam mendorong kemajuan peserta didik penerus bangsa. Semangat dalam membentuk dan mendorong kemajuan madrasah dengan berbagai program dan kegiatan telah dilakukan baik secara finansial, material, maupun non material baik bagi para kepala madrasah, administrasi madrasah, para guru, para peserta didik, serta para warga madrasah yang lain.
Ciri umum identitas madrasah yang lekat nampak adalah dengan adanya program materi pelajaran berbasis agama Islam yang terbagi dan di kualifikasikan dalam satu rumpun namun terbagi dalam beberapa bidang seperti pelajaran Fiqih yang mempelajari tentang berbagai macam dan tata cara beribadah yang baik dan benar serta halal dan haramnya suatu hal, pelajaran Aqidah akhlak yang mengajarkan tentang sikap yang harus dilakukan oleh seorang muslim dan menjauhi dmempelajari tentang dua pegangan pokok hidup seorang umat Islam yaitu firman-firman Allah yang termaktub dalam kitab Al-Qur’an dan sabda-sabda Rasulullah yang terekam dalam kumpulan hadits, Bahasa Arab yang mengajarkan tentang kosakata, tata bahasa, serta unsur-unsur kebahasaan sebagai nilai tambahan para peserta didik dalam menguasai kompetensi bahasa Arab sebagai bekal di masa depan serta sebagai penunjang untuk mempelajari Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta masih banyak lagi cabang-cabang mata pelajaran dengan keilmuan agama Islam lain yang diajarkan di berbagai madrasah sesuai kebutuhan dan kebijakannya masing-masing.
Mengembalikan peran dan tanggung jawab seorang guru juga dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar terutama dalam era modern seperti ini. Guru prefesional dan berokompeten memiliki peran dalam pembelajaran untuk mengarahkan dan membimbing para peserta didik agar semakin meningkat pengetahuannya, semakin mahir keterampilannya, dan semakin berkembang potensinya. Melalui kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru mampu nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah mata pelajaran untuk dapat diberikan kepada peserta didik, dapat membuka unsur pendidikan dan pengajaran dalam tiap mata pelajaran yang diampu untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan peserta didik sehari-hari, serta mendorong peserta didik untuk mampu mengemukaan gagasan.
Tugas seorang guru agama disamping dapat memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran agama, juga diharapkan dapat membangun jiwa dan karakter para peserta didik dengan keberagaman yang dibangun melalui pengajaran agama tersebut. Ruang lingkup pendidikan Islam semakin meluas dan mengalami perubahan menurut tuntutan zaman dan perkembanagan ilmu teknologi dan pengetahuan. Maka dari itu seorang guru agama haruslah menanamkan ideologi Islam yang sesungguhnya dalam pada jiwa peserta didik untuk dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, sehingga ia dengan mudah dapat membentuk kehidupan dirinya sesuai dengan ajaran Islam.
Jika pada zaman dulu pandangan terhadap guru agama madrasah di pandang sebelah mata dengan alasan seperti metode yang digunakan cenderung monoton, ceramah, dan hafalan saja. Namun pada era modern ini pandangan tersebut sudah tidak ada lagi. Dengan menerapkan beberapa kiat-kiat di bawah ini untuk menjadi guru agama yang unggul dan masa kini yaitu pertama, menjadi teladan islami dan role model yang baik bagi para peserta didik dengan tujuan dapat ditiru baik dalam kepribadian, sikap, ucapan, serta tindakan tidak sekedar hanya penyampaian materi di kelas sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari yang bernuansa Islam. Kedua, melakukan inpiring teaching dan spiritual teaching yaitu melalui kegiatan belajar mengajar guru dapat mengilhami dan medorong para peserta didik untuk menjadi pribadi yang lebih baik, mengemukakan gagasan, serta melakukan kualitas perubahan yang besar dalam hidupnya dengan menekankan dan mengaitkan pada ketauhidan kepada Allah dalam berbagi bidang sehingga menjadikan generasi madrasah yang menguasai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAK (Iman dan Takwa) seperti perintah Allah yang tertuang dalam Q.S. Luqman ayat 13 yang berbunyi “ Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberikan pembelajaran kepada anaknya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar’ ”. Ketiga, berdedikasi terhadap profesinya dengan penuh totalitas berdasarkan lemah lembut dan penuh cinta terhadap peserta didik sebagai tolak ukurnya sehingga ketika melakukan kegiatan belajar mengajar guru mendapatkan pasokan energi yang melimpah dengan mengatasi segala hambatannya, kesediaan untuk berkorban demi kemajuan anak bangsa, serta selalu memberikan pengajaran yang terbaik bagi peserta didik. Keempat, menguasai bidang keilmuan, pengetahuan, dan keterampilan sesuai bidang yang diajarnya dengan penyampaian secara efektif dan efisien memanfaatkan teknologi masa kini sesuai perkembangan zaman dengan tetap berlandaskan keislaman dan pengajaran yang bertauhid. Kelima, guru selalu melakukan upgrade dalam mengasah keterampilan dan keilmuan baik dalam sebuah pelatihan atu hal lainnya untuk pengembangan diri dalam kemajuan profesionalitas kegiatan belajar mengajar terhadap para peserta didik.
Sejatinya fitrah seorang guru yang mengajar karena panggilan jiwa serta memiliki misi mengantarkan anak didiknya kepada kehidupan yang lebih baik secara intelektual dan sosial yang berbasis pada keislaman akan dapat melahirkan energi kecerdasan, kemanusiaan, kemuliaan, dan keislaman pada tiap dada setiap peserta didiknya. Keberadaan guru agama yang profesional merupakan salah satu unsur terpenting untuk kemajuan sebuah madrasah. Dengan menerapkan berbagai langkah, bermacam upaya, serta peningkatan profesionalisme guru agama secara konsisten di masa kini sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat masa kini maka diharapkan dapat mewujudkan cita-cita bangsa untuk mencetak generasi muslim yang unggul.
Penulis: Wiwik Jumakyah, S.Pd (Guru MAN 2 Banyuwangi)