Tingkatkan Ketahanan Pangan Madrasah, Guru MAN 2 Banyuwangi mengikuti kegiatan kolaborasi MGMP Biologi Jatim dan UNESA dalam Pelatihan Teknis Budidaya Ikan Sistem Bioflok

Berita, Blog209 Dilihat

Penulis : Mohammad khoirul Anam M.Pd. | Editor : Naila Daniya Rahma

Lamongan, 14 Juni 2025

Majelis Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi Madrasah Aliyah (MA) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur sukses menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) “Budidaya Ikan dengan Teknik Bioflok” bagi guru-guru MA se-Jawa Timur. Kegiatan ini digelar dalam rangka membekali pendidik dengan keterampilan budidaya perikanan berbasis teknologi ramah lingkungan guna mendukung ketahanan pangan di lingkungan madrasah.

Acara yang berlangsung di MAN 2 Lamongan ini dibuka secara resmi oleh Kabid Pendidikan Madrasah (Pendma) Kanwil Kemenag Jatim, Dr. Sugiyo, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya inovasi pendidikan vokasional di madrasah. “Program ini sejalan dengan visi Kemenag untuk memperkuat kemandirian madrasah melalui pemanfaatan sumber daya lokal, termasuk dalam hal ketahanan pangan,” ujarnya.

Ketua MGMP Biologi MA Kemenag Jatim, Dr. Dyah Islami Suharti, M.KPd, menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman sekaligus praktik langsung tentang sistem bioflok—sebuah teknik budidaya ikan yang efisien dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai pakan alami. “Diharapkan, guru dapat mengimplementasikan dan menularkan ilmu ini kepada siswa, sehingga madrasah bisa menjadi pusat edukasi dan produksi pangan berkelanjutan,” paparnya.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Program Studi Akuakultur Universitas Negeri Surabaya (UNESA), yang turut menyediakan narasumber berkompeten. Prof. Dr. Isnawati, M.Si, pakar ketahanan pangan dari UNESA, memaparkan materi tentang “Peran Madrasah dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Edukasi”. Sementara itu, Agung Lutfi, S.Pd, M.Pd, praktisi bioflok, memberikan pelatihan teknis mulai dari pembuatan instalasi, perawatan, hingga pemanenan ikan dengan sistem bioflok.

Para peserta antusias mengikuti sesi praktik MAN 2 Lamongan yang telah dilengkapi dengan percontohan unit bioflok. “Teknik ini sangat cocok diterapkan di madrasah karena hemat lahan dan biaya, tapi hasilnya optimal,” tutur salah satu guru peserta dari MA Kabupaten Malang.

Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk membentuk “Madrasah Mandiri Pangan” melalui pengembangan proyek bioflok di masing-masing sekolah. MGMP Biologi MA Kemenag Jatim berencana melakukan pendampingan lanjutan dan monitoring implementasi program di lapangan, dimulai dari MAN 2 Lamongan hingga dapat ditiru dan diaplikasikan di Madrasah lain di Jawa Timur.

Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan madrasah tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga pelopor inisiatif ketahanan pangan di tingkat komunitas.

Link rujukan : https://akuakultur.fkp.unesa.ac.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *