Momentum peringatan maulid nabi merupakan bentuk interpretasi cinta umat Islam terhadap junjungannya yaitu Nabi Muhammad SAW pada tiap tanggal 12 rabi’ul awal. Segala macam bentuk perayaan pada momen tersebut di tiap daerah selalu dilakukan. Pada tahun 1442 Hijriyah ini peringatan maulid nabi tersebut jatuh pada tanggal 30 Oktober 2020. Melihat kondisi dan situasi saat ini bersamaan dengan masih adanya wabah covid-19 yang masih mengepung bangsa ini sehingga momen perayaan maulid nabi akan terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Meski perayaan tersebut akan terasa berbeda, kita sebagai umat muslim seharusnya tidak kehilangan esensi dan makna peringatan maulid nabi khususnya tahun ini. Salah satu arti dan cara dari peringatan maulid nabi sendiri adalah dengan meneladani nabi Muhammad SAW dari berbagai aspek kehidupan baik dalam jasmani maupun rohani. Dalam kurun waktu dan situasi sekarang akan tepat rasanya jika kita sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia meneladani Rasulullah dari segi menjaga kesehatan jasmani.
Kampanye untuk hidup sehat selalu digaungkan dalam masa pandemi seperti ini baik oleh pemerintah, satuan profesi kesehatan, aktivis, influencer, dan lain lain baik melalui media masa maupun media sosial lainnya, sehingga anjuran itu bukan tidak asing lagi sekarang terdengar dimanapun dan kapanpun. Hal itu juga merupakan urgensi penting yang harus menjadi perhatian kita. Bukan hanya sekedar wacana saja, tapi juga seharusnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pesan untuk selalu menjaga kesehatan jasmani sebenarnya sudah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu, baik secara lisan ataupun secara perbuatan langsung. Bukan tanpa tujuan beliau melakukan hal tersebut, adapun agar umat manusia menjadi sosok yang sehat dan kuat dari segi jasmani khususnya. Gaya hidup sehat dalam Islam dari bangun tidur hingga kembali tidur lagi dalam kehidupan sehari-hari semua juga sudah diatur yang didalmnya terdapat banyak hikmah jika kita mau menjalankannya atau bahkan lebih menelitinya. Hal tersebut sangat berelevansi melihat kondisi sekarang ini, dengan masih adanya wabah pandemik Covid-19 namun di sisi lain pelayanan dan fasilitas terbatas dan belum memadai, maka hal yang paling efektif dan efisien adalah dengan menjaga kesehatan diri sendiri. Cara tersebut juga dapat meringankan sesama dan berbagai pihak masyarakat dengan tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan yang berlaku.
Nabi Muhammad SAW bukanlah seorang dokter maupun tenaga ahli kesehatan, namun beliau selalu mengingatkan dan mengajarkan umat manusia untuk senantiasa menjaga kebersihan, kesehatan jasmani, dan menerapkan pola hidup sehat dan higienis. Adapun tips menjaga jasmani ala Rasulullah yang dapat kita terapkan yaitu pertama, menjaga kebersihan pribadi dimulai dari bersiwak, berwudhu, dan mandi, serta selalu menjaga kebersihan dimanapun dan kapanpun. Yang mana hal-hal tersebut mengandung hikmah yang dapat kita ambil manfaatnya pula. Kedua, berolahraga, kita sebagai umat Rasulullah haruslah memiliki tubuh yang sehat dan kuat seperti dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: “seorang mukmin yang kuat fisik, mental, jiwa raga, lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah serta keduanya ada kebaikan” (HR.Muslim). Dalam sebuah riwayat juga dijelaskan Rasulullah sangat gemar berolahraga hingga tubuhnya terawat dan atletis, beberapa contoh olahraga ala nabi seperti gerakan sholat, berkuda, memanah, berenang, dan berlari. Hal tersebut menunjukkan Rasulullah disiplin dalam merawat tubuhnya dengan berolahraga. Ketiga, tidur sesuai sunnah seperti tidur siang untuk memberikan rileks sejenak pada tubuh yang bekerja dan tidur pada malam hari dalam keadaan gelap. Keempat, buang air kecil dan buang air besar yang baik dan benar seperti berjongkok saat buang air kecil maupun besar, didalamnya terdapat manfaat yang telah ditelit oleh para ahli kesehatan. Dan kelima, mengkonsumsi makanan yang halal dan baik. Karena fitrah penciptaan manusia adalah dalam keadaan baik, maka kita wajib menjaga tubuh kita dengan makanan yang halal dan baik juga. Langkah sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan mengecek label makanan yang akan kita konsumsi dengan memastikan ada logo halal MUI dalam kemasan produk tersebut, adapun makanan baik yang disunnahkan dan dianjurkan oleh Rasulullah seperti kurma, madu, minyak zaitun, buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk herbal yang lainnya.
Perspektif kesehatan sejati Rasulullah bermula dari kualitas dan kuantitas yang kuat dan penuh dedikasi dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Setiap amal ibadah yang dikerjakan selalu terdapat hikmah didalamnya terutama untuk jasmani kita. Umat Islam yang benar-benar menjaga iman dan ibadahnya akan senantiasa menjaga tubuhnya dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan membawa hal-hal yang buruk bagi dirinya. Hakikatnya segala syariat yang dilakukan umat muslim bukanlah untuk menyehatkan tubuh, akan tetapi untuk menaati Allah dan mengikuti teladan Rasullah dalam tiap aspek kehidupan, maka efek dari menjalankan syariat tersebut adalah rohani dan jasmani yang sehat. Semakin sehat seseorang, seharusnya dia semakin taat. Mari menjaga diri di musim pandemi seperti ini dengan hidup sehat menebar manfaat bagi umat.
Penulis: Wiwik Jumakyah, S.Pd
Profesi: Guru MAN 2 Banyuwangi
Tulisan ini sudah di Muat di radar banyuwangi tanggal 28 Oktober 2020