News mandawangi – MAN 2 Banyuwangi kembali menerbitkan buku antologi cerpen, antologi puisi dan kumpulan artikel guru dari GSMB (Gerakan Sekolah Menulis Buku ) yang melibatkan siswa siswi serta Bapak/ibu guru mandawangi. Untuk siswa meliputi kategori puisi dan cerpen dan untuk Bapak/ibu guru meliputi buku antologi dan buku solo (karya individual). Buku yang dihasilkan dari kegiatan luar biasa ini terdiri dari 170 tulisan siswa kategori cerpen dan puisi sehingga terlahir 4 jilid buku antologi cerpen dan puisi. Sedangkan buku solo (karya individu) karya guru ada 7 buku, dan 1 buku kumpulan artikel guru. Dalam waktu empat bulan yang terbilang singkat mereka dapat menorehkan sebuah karya yang membanggakan madrasah meskipun masih dalam keadaan pandemi. Kegiatan ini merupakan wadah yang stategis bagi siswa-siswi dalam hal kepenulisan yang tampaknya mengalami penurunan di kalangan pelajar. Serta dapat menjadi solusi sekaligus wahana untuk mengakselerasi kualitas budaya literasi dan mutu pendidikan secara lebih efektif, efisien dan penuh suka cita.
“Ini merupakan ajang wadah seseorang, termasuk saya sendiri, supaya lebih berkarya. Karena dulu waktu saya SMP bab literasi sudah dihapus , jadi ajang ini bisa sangat membantu saya untuk mengeluarkan apa itu passion saya”, ujar salah satu siswa yang berperan serta dalam pembuatan buku antologi cerpen.
“ Kita merupakan agen-agen ilmu sehingga dituntut setiap siswa siswi memiliki keterampilan untuk menulis harus bisa menuangkan apa yang dibaca apa yang dilihat dan apa yang dialami dalam bentuk tulisan. Walaupun nampaknya menulis itu sulit tetapi jangan menjadikan satu hambatan. Jadilah siswa – siswi yang berprestasi dalam segala hal termasuk dalam hal menulis”, penjelasan Drs. H. Moh. Anwar, M.Pd.I selaku Kepala MAN 2 Banyuwangi saat diwawancarai oleh Tim News Mandawangi
Diharapkan event ini merupakan cikal bakal dari karya tulis yang sebenarnya. Menjadikan satu peluang yang cukup bagus bagi perkembangan siswa-siswi dalam hal karya tulis. Baik berupa puisi, cerpen, ataupun pantun maupun artikel bahkan penelitian atau riset.
“Bagi siswa siswi yang mungkin karya nya belum bisa dituangkan dalam bentuk buku,bisa segera berpartisipasi,agar karya karyanya dapat menjadi motivasi dan dapat dinikmati teman teman yang lain serta menjadi wadah dari bakat terpendam siswa yang bisa ditorehkan dalam bentuk tulisan “ ujar Bu Anisa salah satu pembina literasi di MAN 2 Banyuwangi.
(Faradya Syafira tim jurnalistik MAN 2 Banyuwangi )