Ketika mendengar kata air tentunya sangat tidak asing terngiang di telinga kita. Setiap hari air selalu menjadi bagian dalam setiap aktifitas kehidupan manusia. Tanpa air, makhluk hidup termasuk kita manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Begitu urgennya air dalam kehidupan, airpun juga mengandung misteri yang sangat menakjubkan dan jarang orang yang mengetahui dan menyadarinya. Air adalah rahmat bagi kehidupan, tetapi juga bisa menjadi malapetaka tatkala tak bisa mengelolanya dengan bijak. Air dalam jumlah yang cukup dapat dimanfaatkan untuk segala macam aspek kehidupan, misalnya untuk mandi, memasak, untuk irigasi bahkan untuk menjaga stabilitas kesehatan kita. Tetapi jika kita tak dapat mengelolanya dengan bijak, air akan menjadi malapetaka. Penebangan hutan sembarangan dalam skala besar dan membuang sampah sembarangan pada sungai adalah beberapa contoh sikap yang tak bijak dari manusia. Sehingga tak heran jika banjir bandang dan tanah longsor yang akan mereka terima sebagai tamparan atas kecerobohan mereka.
Air adalah unsur terpenting bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Manusia termasuk sistem biologis yang tersusun secara mekanis dan maha teratur tak bisa lepas dari peran air. Air dibutuhkan tubuh sebagai nutrisi yang sangat vital. Air dalam tubuh memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan dan keutuhan sel dalam tubuh, menjaga tingkat kecairan darah agar dapat mengalir lancar pada pembuluh darah, mengatur suhu tubuh melalui proses berkeringat, melumasi dan melindungi persendian, menjaga kandung kemih bebas dari bakteri, dan masih banyak fungsi air yang tidak muat disebutkan disini.
Begitu pentingnya air dalam menjaga stabilitas kesehatan tubuh kita, sampai para ahli kesehatan dan dari berbagai sumber rujukan menyebutkan bahwa kita dianjurkan mengonsumsi 6-8 gelas (masing-masing 150ml) per hari. Baik itu dari air mineral maupun makanan-makanan yang mengandung air. Semakin banyak aktifitas yang kita lakukan, maka semakin banyak pula air yang terkuras dalam tubuh. Untuk itu para pakar kesehatan menganjurkan kepada kita agar tidak minum hanya pada saat haus saja. Kebiasaan minum air pada kondisi apapun tanpa menunggu haus merupakan kebiasaan hidup sehat.
Lepas dari berbagai manfaat air yang dituliskan di atas, ada sesuatu hal menarik untuk diperhatikan. Air bukan sekedar benda mati, namun air adalah benda hidup. Salah satu yang mengindikasikan kehidupan air adalah bahwa ia dapat merespons secara positif maupun negatif terhadap manusia. Dalam Al Qur’an Allah pun telah mengabarkan kepada kita terkait hal ini, seperti yang termaktub dalam surat Al Anbiya’ ayat 30 yang artinya berbunyi, “….Dan, dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup….”. Juga tersirat jelas di dalam Surat Al Fushshilat ayat 39 yang artinya berbunyi, “Dan diantara tanda-tandaNya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila kami turunkan air diatasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesunguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya DIA Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Bahkan ilmuwan dari Jepang, Dr. Masaru Emoto pun telah menemukan fakta ini dalam sebuah penelitian. Beliau melakukan penelitian selama 2 bulan bersama sahabatnya Kazuya Ishibashi (seorang saintis yang mahir menggunakan mikroskop). Dalam penelitiannya beliau menemukan kristal dalam air yang dikondisikan telah dibacakan kata-kata indah, penuh cinta dan pujian. Foto kristal air ini didapat dengan cara membekukan air pada suhu -25 derajat celcius. Fakta menarik tentang mukjizat air dalam buku yang berjudul “Kedahsyatan Air Putih untuk Ragam Terapi Kesehatan” Karya As’adi Muhammad menyatakan bahwa:
- Tidak semua air sehat dan jernih itu membentuk struktur kristal jika dibekukan. Hanya air yang sehat dan berada di lingkungan yang damai dan menyenangkan saja yang bisa menghasilkan bentuk kristal yang indah.
- Struktur molekul air dipengaruhi oleh getaran musik, kekuatan pemikiran, do’a dan kata-kata atau tulisan yang ditempelkan.
- Air zamzam dan air yang diambil dari kota Makkah ketika dibekukan dan difoto ternyata membentuk kristal segienam yang jernih dan sempurna.
- Air memberi pengaruh positif dan negatif, karena itulah kita sangat dianjurkan oleh Islam untuk berdo’a sebelum minum.
- Air dari perairan yang tercemar dan air yang dipanaskan tidak akan pernah membentuk kristal.
- Air yang telah diberikan lantunan musik klasik atau do’a setelah dibekukan dan difoto dibawah mikroskop akan membentuk kristal segi enam berbentuk bunga yang indah. Berbeda jika diperdengarkan musik keras (heavy metal)
- Meditasi dan do’a hanya dapat mempengaruhi molekul air secara sementara.
- Lantunan do’a yang terus diperdengarkan sepanjang zaman seperti yang terjadi pada sumber air zamzam dipercaya membuat kualitas molekul airnya bertambah bagus. Air zamzam diketahui kristal es berbentuk heksagonal yang berpendar teratur dan berwarna indah.
Air heksagonal adalah air yang wujud kristalnya bersegi enam. Masih dari buku yang sama, yaitu buku karya Bapak As’adi Muhammad dijelaskan bahwa gugus enam adalah gugus yang paling stabil (memiliki empat titik kohesi), berbentuk spheroid (bulat), dan ukurannya paling kecil sehingga mudah masuk ke dalam sel tubuh untuk membawa zat nutrisi dan mengambil limbah serta racun untuk dikeluarkan. Air heksagonal berenergi sinar elektromagnetik FIR (Far Infra-red Rays) dengan panjang gelombang 6-14 mikron. Air ini mengandung mikromineral atau trace elements, sehingga dapat memantulkan sinar dari alam yang masuk ke dalam air. Air heksagonal terbentuk dari enam molekul, lalu menjadi bentuk molekul yang terkecil, dengan kesatuan kluster yang paling stabil. Ikatannya juga cenderung kecil dan stabil yakni 60, 816 Hz. Karena kluster airnya paling kecil, air heksagonal dapat langsung meresap ke dalam sel tubuh, memberi nutrisi ke dalam sel, dan mengangkut sisa pembuangan dari dalam sel tubuh. Ketika sel-sel tubuh manusia dalam keadaan sehat, tubuh manusia juga menjadi sehat.
Jadi tak heran dan sangat wajar jika Rasulullah SAW juga sering menggunakan media air yang dipanjatkan do’a di dalamnya untuk pengobatan. Karena jika melihat penelusuran ilmiah yang dilakukan oleh Dr. Masaru Emoto sangat membuka mata kita atas kedahsyatan ciptaan Allah berupa air. Dan juga dapat kita jadikan pelajaran bahwa air pun juga bisa merespons setiap ucapan, suara dan kode yang diterimanya. Jadi jika kita refleksikan bahwa tubuh kita yang terdiri dari 70% air ini juga pasti dapat merespons setiap perkataan dan ucapan yang keluar dari mulut kita. Apabila banyak ucapan kotor dan negatif yang keluar, maka otomatis sistem dan kondisi tubuh kita yang sebagian besar air ini akan berada pada kondisi buruk. Jika sistem dalam tubuh kita buruk otomatis juga berdampak pada kesehatan, antusiasme, pikiran dan ketahanan fisik yang melemah. Dan sebaliknya jika banyak ucapan positif dengan penuh cinta dan lantunan keindahan yang di tangkap oleh sistem maka akan berdampak baik pada tubuh dan pikiran kita.
Hal ini sangat sinkron ketika dihubungkan dengan pembiasaan motivasi diri dan positif thinking. Dalam dunia motivasi sering kali kita dianjurkan untuk tidak mencaci diri kita sendiri, mencaci orang lain dengan kata-kata yang negatif. Hal ini disebabkan sistem tubuh kita yang 70% terdiri dari air ini akan menangkap dan merespons terhadap ucapan negatif yang kita lontarkan. Respons ini dalam bentuk dekonstruksi sistem kekebalan tubuh kita, melemahnya sistem memory kita, menghambat perkembangan kognisi kita, lebih-lebih jika lontaran kata negatif terhadap diri sendiri atau dari orang lain untuk kita itu merasup dan mengendap dalam alam bawah sadar kita, maka sudah wajar jika terjadi neurosis atau ganguan mental.
Porsi dan stabilitas air dalam tubuh kita juga sangat mempengaruhi kejernihan pikiran kita. Kenapa dikatakan cukup?, karena jika berlebihan dalam mengonsumsi air pun tak baik untuk kesehatan. Hal ini dikarenakan kelebihan air dapat mengarah kepada sakit kepala, pandangan kabur, kram (hingga akhirnya kejang-kejang), otak membengkak, koma dan pada akhirnya kematian. Kita dapat berpikir jernih karena asupan air dan oksigen dalam tubuh kita termasuk otak tercukupi. Sehingga stabilitas kesehatan dan bahkan stabilitas emosi akan tercapai. Dengan demikian sangat wajar jika dalam kondisi tersebut kita akan dapat terhindar dari segala penyakit.
Air sangat dibutuhkan untuk irigasi kesehatan kita. Semakin bagus sistem irigasi yang dicanangkan, akan semakin subur lahan kesehatan dalam tubuh kita. Bagus dan tidaknya sistem irigasi kesehatan kita tergantung dari cerdas atau tidaknya kita mengatur pola hidup sehat. Karena air adalah benda yang hidup dan dapat merespons setiap ucapan kita, maka sangat bijak jika kita menjaga setiap ucapan yang keluar dari mulut kita. Usaha bijak yang lain yaitu memanfaatkan media air untuk pengobatan. Di atas tadi telah dijelaskan bahwa kata-kata positif termasuk do’a dapat memunculkan kristal didalamnya, yang mana kristal heksagonal itu sangat mempercepat kerja sistem dalam tubuh kita. Maka hal ini dapat dijadikan alasan logis yang membenarkan tuntunan dari Rasulullah SAW untuk memanjatkan do’a dalam setiap kita akan melakukan aktifitas termasuk minum.
Sekilas tentang terapi air
Terapi minum air putih telah dilakukan sejak zaman nenek moyang kita. Nama terapi ini adalah usha paana chikitsa. Terapi ini bukan dengan minum air sebanyak-banyaknya sperti sapi yang diglonggong. Tetapi ada porsi yang cukup yang perlu dijaga intensitasnya. Menurut buku “Kedahsyatan Air Putih untuk Ragam Terapi Kesehatan” karya As’adi Muhammad ada prinsip-prinsip umum dalam terapi air ini yaitu:
- Minumlah 1,5 liter air putih yaitu sekitar 5-6 gelas pada pagi hari ketika kita baru bangun tidur (bahkan sebelum menggosok gigi).
- Meminum air putih ini harus dilakukan sebelum anda berkumur, karena ludah yang mengendap di mulut semalaman banyak mengandung enzim-enzim dari antibiotik alami yang diperlukan tubuh. Jadi, menelan air liur sendiri adalah perilaku yang sehat. Di zaman dahulu, orang mengobati penyakit mata dengan air liur ketika bangun tidur. Orang tua zaman dahulu juga sering menjilat luka baru agar cepat sembuh
- Hal yang sangat penting untuk diketahui adalah bahwa jangan meminum atau makan apapun 1 jam sebelum dan sesudah minum 1,5 liter air.
- Setelah 45 menit, kita boleh makan dan minum seperti biasa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada air putih untuk membersihkan usus halus yang sepanjang 8 meter itu. Setelah usus halus bersih, barulah makanan dibiarkan masuk untuk diproses/dicerna.
- Setelah 15 menit sarapan, makan siang dan makan malam, jangan makan ataupun minum apapun selama 2 jam.
- Bagi anda yang sudah tua ataupun sakit dan tidak dapat minum 1,5 liter, pada taraf awal hal ini bisa digantikan dengan minum sedikit air terlebih dahulu dan kemudian ditingkatkan secara berkala.
Metode tersebut di atas dapat dipraktikkan untuk pengobatan kepada orang yang sakit dan dapat digunakan untuk pencegahan atau menjaga kesehatan tubuh bagi mereka yang tak berpenyakit. Alangkah baiknya karena air dapat merespons ucapan kita, maka tambahi air putih yang akan kita minum itu dengan memanjatkan do’a.
Semoga sekilas tentang air yang menjadi sumber kehidupan kita ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Terimakasih… Wallahu A’lam bish Shawab.
Oleh : Agus Novel Mukholis, S.Psi.I