Editor : Richa Dhakiya Wildani U. G. | Publisher : Farikha Mahara Fatik
News Mandawangi (4/5/2022) – Empat siswa dan siswi MAN 2 Banyuwangi menjadi juara di Halal challenges festival dengan tema “Living the Halal Way” yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dari UIN Sunan Kalijaga. Hanya ada 2 kompetisi, yakni menulis essay dan tiktok yang diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK/MA seluruh Indonesia dan dilakukan secara online. Berikut para siswa MAN 2 Banyuwangi yang menjadi juara pada kompetisi tersebut:
- Tim essay (Riska Nur Aini dari kelas XI IPS 2, Ahmada Rahman Habibi dari kelas XI IPS 4 dan Duwi Kamilatul Nisak dari kelas XI IPS 5) berhasil meraih juara 3.
- Eka Devi Riyanti dari kelas X agama juga berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi tiktok
Pendaftaran lomba menulis essay dimulai dari tanggal 21 Februari-25 Maret 2022. Karya dikumpulkan bersamaan dengan pendaftaran. Kemudian, juri melakukan penilaian untuk memilih 3 tim terbaik yang lolos ke babak selanjutnya yang dilakukan pada tanggal 26-27 Maret 2022. Puncak kompetisi perlombaan ini, saat melakukan presentasi tentang essay yang ditulis dengan waktu 30 menit beserta sesi tanya jawab. Presentasi dilakukan pada tanggal 31 Maret 2022. Setelah 3 tim melakukan presentasi, juara kompetisi essay diumumkan.
Persiapan yang dilakukan yaitu, memilih tema essay terlebih dahulu, kemudian mengembangkan tema essay yang dipilih dengan mencari sumber data yang dibutuhkan, selanjutnya memeriksa essay agar tidak mengandung plagiarisme. Terakhir, mempersiapkan PPT untuk presentasi pada puncak perlombaan. Tim essay dari MAN 2 Banyuwangi memilih tema industri halal yang berisi tentang pariwisata halal yang ada di Banyuwangi.
Duwi mengatakan bahwa dia mengalami kendala saat menyusun kalimat-kalimat essay karena kalimat yang digunakan harus baku dan harus sesuai antara kalimat satu dengan kalimat yang lain agar tidak keluar dari tema essay yang sudah dipilih. Meskipun mengalami beberapa kendala, Duwi dan 2 rekannya berhasil menjadi juara 3 dalam kompetisi essay. “Jangan ragu untuk mencoba berbagai perlombaan. Jika kalah atau tidak sesuai ekspektasi, tidak apa-apa. Yang terpenting kita dapat menambah pengalaman dan pengetahuan. Kalau kita takut mencoba, kita tidak dapat apa-apa, kita hanya terbayang-bayang oleh rasa takut tanpa tahu hasil akhir ketika kita mencoba dan melawan rasa takut itu.” Pesan Duwi kepada teman-teman yang masih takut dan tidak percaya diri untuk ikut lomba. Adapun pesan dari Ahmada, “Paksa hatinya, incar hadiahnya, dan tekankan mindset (Harus menang, apabila tidak menang, maka harus bangga dengan perjuangan)”.
Untuk kompetisi tiktok, pendaftaran dan pengumpulan karya dilakukan secara bersamaan, mulai dari tanggal 21 Februari-25 Maret 2022. Untuk mengikuti tahap selanjutnya, peserta diberi bimbingan dengan mengikuti zoom. Pengumuman juara lomba tiktok dilakukan pada tanggal 31 Maret 2022.
Video tiktok Eka berjudul “Filantropi Islam”, dimana filantropi itu menumbuhkan rasa cinta, kasih sayang terhadap sesama manusia, dan juga menumbuhkan rasa ingin membantu terhadap manusia. Persiapan yang dilakukan Eka cukup banyak, mulai konten tiktok yang dibuat harus sebagus mungkin untuk ditonton dan materinya bisa tersampaikan kepada penonton, persiapan tempat untuk take video dan cara-cara pengambilan videonya.
Eka mengikuti lomba ini karena dia suka membuka dan melihat video-video ditiktok, sehingga dia tertarik dengan lomba yang berhubungan dengan tiktok, sekaligus mengekspresikan isi hatinya melalui lomba ini. Pesan dari Eka, “Jangan ragu untuk mengikuti berbagai perlombaan, tetap semangat dan aku tahu kalian semua pasti bisa. Ekspresikan keinginan kalian entah dengan cara apapun itu. Jangan menyerah, terus cari info terbaru tentang lomba apapun. Karena semua orang memiliki keinginan untuk selalu mengikuti lomba tapi banyak keraguan dipikirannya. Singkirkan ego, tanamkan rasa suka.”
Dari pesan-pesan yang disampaikan oleh para juara dikompetisi ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa setiap orang pasti ingin mencoba segala hal yang baru. Hanya saja hal tersebut sering tidak dapat diwujudkan karena ada keraguan, rasa takut dan rasa tidak percaya diri. Jadi untuk mewujudkan hal yang diinginkan, kita harus menyingkirkan itu semua dan fokus ke tujuan awal.
Adieni Ajeng Pinasty dan Eka Devi Riyanti – News Mandawangi