Penulis : Ani Suryani | Editor : Ani Suryani
News Mandawangi – Kementerian Agama menggelar kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) pada Selasa, 11 Maret 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan bimbingan serta edukasi bagi siswa usia sekolah dalam menghadapi berbagai tantangan sosial yang mereka hadapi. Kegiatan BRUS diselenggarakan di dua lokasi berbeda, yakni Aula Maduwangi bagi kelas Saintek serta Gedung SBSN Lab. Agama bagi kelas Soshum dan Agama. Acara dimulai pada pukul 08.45 WIB dengan menghadirkan dua pemateri utama, yaitu Bapak Guntur dan Pak Luqman, yang merupakan perwakilan dari KUD Genteng.


Dalam pelaksanaannya, BRUS menggunakan metode ceramah yang dipadukan dengan permainan edukatif. Peserta diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan dan menyampaikan pendapat mereka di hadapan seluruh peserta lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam memahami materi yang diberikan. Meskipun beberapa peserta terlihat mengikuti kegiatan dengan sedikit keterpaksaan, mereka tetap mampu berinteraksi dengan baik sehingga membuat suasana lebih hidup. Para pemateri pun mengapresiasi keaktifan peserta dalam sesi diskusi dan tanya jawab.


Pak Luqman, dalam pemaparannya, menekankan pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. “Katakan yang sebenarnya walau itu pahit saat didengar,” ujarnya, memberikan motivasi kepada peserta untuk selalu berpegang teguh pada nilai kejujuran. Materi yang dibahas dalam kegiatan ini berfokus pada tiga permasalahan utama yang sering dihadapi remaja, yaitu pernikahan dini, konsumsi minuman keras (miras), dan kekerasan. Para pemateri memberikan wawasan serta solusi bagi peserta agar lebih bijak dalam menghadapi isu-isu tersebut.
Setelah sesi ceramah, acara dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Seluruh peserta dibagi menjadi empat tim, di mana masing-masing tim berdiskusi mengenai materi yang telah disampaikan. Setelahnya, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan peserta lainnya. Sebagai penutup, acara diakhiri dengan doa bersama serta sesi foto bersama antara peserta dan pemateri. Kegiatan BRUS ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada para siswa mengenai tantangan sosial yang mereka hadapi, serta membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih baik di masa depan.
Dengan adanya program ini, diharapkan para remaja semakin sadar akan dampak negatif dari pernikahan dini, miras, dan kekerasan, serta mampu menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.